Haul K.H. Abdul Chalim dan Grand Opening RAHMANA 2025: Bentuk Meneladankan Ulama dalam Semangat Kebersamaan

Himmatuna, Kairo — Suasana khidmat bercampur semangat kebersamaan memenuhi Aula Masjid As-Salam, Hay Asyir pada Kamis, 7 Agustus 2025. Panitia RAHMANA 2025 secara resmi membuka rangkaian kegiatan yang diawali dengan Haul K.H. Abdul Chalim, seorang pejuang kemerdekaan dan salah satu tokoh pendiri Nahdatul Ulama yang jejak perjuangannya terus menginspirasi generasi muda.

Acara yang dimulai pukul 17.15 dengan lantunan hadrah ini dihadiri oleh seluruh warga HIMMAH RAM beserta tamu undangan, seperti K.H. Faiz Husaini, Lc., M.A. (Ketua Tanfiziah PCINU Mesir) dan K.H. Muhlason Jalaluddin, Lc., M.M. (Rais Syuriah PCINU Mesir). Sebagai anak didik al-Azhar, para panitia juga turut menghadirkan beberapa tokoh ulama al-Azhar, di antaranya Syekh Muhammad Muhanna, Syekh Fathi Abdu Rahman Hijazi, serta Syekh Zakaria Muhammad Marzuq Muhammad.

Dalam sambutan pembuka, Ketua Pelaksana RAHMANA 2025, Maspud Aripin, menyampaikan rasa syukur atas perjalanan HIMMAH RAM yang telah menginjak usia dua dekade. “Tidak terasa sudah 20 tahun HIMMAH berdiri, saling merawat dan mengasihi. Acara ini adalah bentuk bakti kita kepada HIMMAH melalui program seperti dibaan dan Haul K.H. Abdul Chalim. Saya berharap antusiasme tidak hanya pada pembukaan, tetapi juga di seluruh rangkaian kegiatan hingga penutupan,” ujarnya.

K.H. Faiz Husaini, dalam kesempatan sambutan selanjutnya, menegaskan pentingnya meneladani keteguhan K.H. Abdul Chalim. Ketua Tanfiziah PCINU Mesir tersebut juga berharap, bentuk kepedulian sosok Ulama NU terhadap organisasi yang didirikannya dapat diwariskan dengan baik oleh generasi selanjutnya.

Rangkaian haul kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa dan tahlil, lalu disambung dengan mauizah hasanah dari masyaikh. Syekh Muhanna menggambarkan K.H. Abdul Chalim sebagai sosok ulama sekaligus pembela negara dan pejuang bagi saudara-saudaranya.

“Beliau adalah sosok ulama yang bekerja dan mengajar dengan akhlak mulia, menghargai waktu, memanfaatkan informasi, serta mengamalkan ilmu di tengah masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan firman Allah, “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama.”. Ulama sejati bukan sekadar pembaca buku. Sebagaimana para syekh berpesan, janganlah mengambil ilmu hanya dari halaman-halamannya,” tutur Syekh Muhanna.

Menuju sesi akhir, terdapat pembacaan diba dan syair yang kemudian dilanjutkan dengan grand opening RAHMANA secara simbolis melalui pemotongan nasi tumpeng dan pemukulan gong. Panitia yang bertugas juga menandatangani simbol acara secara resmi sebagai tanda telah dimulainya seluruh agenda RAHMANA, seperti Bedbuk, Perlombaan, dan Himmah Night Art. Seluruh rangkaian ini diharapkan mampu mempererat persaudaraan, menanamkan semangat kolaborasi, serta memeriahkan RAHMANA 2025.

Redaktur : Muhammad Hasbi Ash Shiddieqie
Editor : Salsadilla Musrianti

Posting Komentar

To Top