Haul Perdana KH. Abdul Chalim, Pahlawan Nasional sekaligus Ulama Inspiratif
Haul KH.
Abdul Chalim Leuwimunding menjadi salah satu acara istimewa Himmah RAM dalam
perayaan hari ulang tahun yang ke-19. Pasalnya, acara ini merupakan gebrakan
pertama yang berhasil dilaksanakan pada Selasa (27/8/2024) dengan lebih dari
180 peserta dan tamu undangan yang memenuhi kursi Aula Markaz Syekh Zayed, Hay
Sadis. Kehadiran KH. Muhlason Jalaludin, Lc., MM (Rais Syuriah PCINU Mesir),
KH. Faiz Husaini, Lc., MA (Ketua Tanfiziah PCINU Mesir), serta Syekh Fathi
Abdurrahman al-Hijazi juga turut menambah keberkahan acara ini.
Sebagai
pembuka acara, Ahliz Dinul Azizi dan Nahdiya Nabilah—selaku pembawa acara—membacakan
biografi singkat KH. Abdul Chalim. Dikatakan bahwa beliau merupakan salah satu
pendiri Nahdlatul Ulama, serta Katib Tsani PBNU pertama. Selain itu,
beliau juga pernah menduduki posisi penting lainnya, seperti Sekretaris Komite
Hijaz pada tahun 1926. Tidak hanya mahir dalam bidang administrasi, KH. Abdul
Chalim juga gemar membuat syair-syair dan menulis buku yang berjudul “Sejarah Perjuangan
KH. Wahab Hasbullah” dengan menggunakan bahasa pegon.
KH. Abdul Chalim bukan hanya alim
secara nadhariyah/teori pengetahuan, melainkan juga dalam pengaktualan
yang tercermin melalui pergerakan-pergerakan beliau. Jiwa nasionalisme sudah
melekat pada diri KH. Abdul Chalim. Sebab itu, beliau dinobatkan sebagai
Pahlawan Nasional Republik Indonesia pada November 2023 oleh presiden RI Joko
Widodo.
“Saya sangat terinspirasi
dengan sosok KH. Abdul Chalim. Kemampuan-kemampuan beliau dalam berdakwah dan
berkomunikasi terkait pendirian Nahdlatul Ulama juga menyoal tentang kebangsaan
menjadi pelajaran besar bagi kita. Beliau banyak meninggalkan warisan untuk
kita yang dapat kita lihat pada tubuh putra-putrinya. Tidak hanya warisan dari
segi kehidupan sosial, tetapi juga kehidupan rumah tangga menjadi pelajaran
besar bagi kita bahwa butuh usaha lahir dan batin untuk membentuk putra putri
yang hebat,” tutur Faiz Husaini, Lc,. MA.
Kesan serupa turut disampaikan
oleh Syekh Fathi Abdurrahman al-Hijazi saat diwawancarai oleh Kru Himmatuna. “Saya
belum pernah bertatap muka dengan Syekh Abdul Chalim. Akan tetapi, saya melihat
Syekh Asep Saifuddin Chalim. Sifat-sifat baik dan semangat juang Syekh Abdul
Chalim tercerminkan pada sosok Syekh Asep Saifuddin Chalim. Jika ingin melihat
sosok KH. Abdul Chalim, maka lihatlah KH. Asep Saifuddin Chalim (Fal far’u
yadullu ‘ala al-Ashli).”
Manaqib KH.
Abdul Chalim disuguhkan juga dalam bentuk video dokumenter berbahasa Arab.
Video ini memperkenalkan lebih dalam bagaimana sosok KH. Abdul Chalim, sejarah
kehidupan sosialnya, dan kesuksesan putra-putrinya melanjutkan perjuangannya. Acara
ini pun mendapat respon positif dari berbagai kalangan. Acara perdana yang
banyak membawa bekal motivasi bagi seluruh hadirin, seperti apa yang
disampaikan Muhlason Jalaludin, Lc., MM.
“Kesan saya saat menghadiri haul
ini adalah acara yang penuh dengan hal-hal positif. Dibuka dengan selawat yang
secara tersirat mengingatkan kita untuk selalu mengharapkan syafaat Nabi
Muhammad Saw. dan memberi pelajaran bagi kita untuk meneladani kehidupan KH.
Abdul Chalim, mencontoh langkah-langkah yang pernah beliau lakukan untuk bangsa
dan negara, sehingga dapat menambah semangat kita untuk melakukan upaya-upaya
bermanfaat sesuai dengan bidang kita. Semoga haul ini tidak hanya dilaksanakan
sekali, tetapi bisa menjadi agenda rutin tahunan. Tidak perlu mewah, yang
penting khidmat.”
Serangkaian acara berakhir dengan
sesi pembagian doorprize oleh panitia. Hadiah berupa buku biografi KH.
Abdul Chalim dan beberapa voucher belanja. Peserta begitu antusias
menyimak soal dan memperebutkan hadiah. Setelahnya, acara pun ditutup dengan
sesi ramah tamah.
Redaktur: Zadjuria Rizky Rahmania
Editor: Salsadila Musrianti
Posting Komentar