Grand Opening: Pembuka Agenda Simposium Timtengka untuk Indonesia Emas 2045
Dalam rangka pembukaan agenda Simposium Timtengka ke-8, Panitia
Simposium bersama dengan PPMI Mesir (Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa
Indonesia di Mesir) dan PPIDK Timtengka (Perhimpunan Pelajar Indonesia di Kawasan
Timur Tengah dan Afrika) mengadakan Grand Opening Simposium Timtengka
pada Sabtu, 03 Agustus 2024 di Gedung Al-Azhar Conference Center, Distrik 6, Kairo,
Mesir. Dihadiri oleh para delegasi dari berbagai negara di Kawasan Timtengka,
Simposium kali ini mengangkat tema ”Optimalisasi Potensi Pelajar Indonesia di
Timur Tengah dan Afrika dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045”.
Acara ini turut dihadiri oleh beberapa tokoh terkemuka: Syekh Dr. Muhammad
Ad-Duwaini (Wakil Grand Syekh al-Azhar), Dr. Nahlah al-Saeedi (Penasihat Grand
Syekh al-Azhar), Dr. Nadzir Muhammad Iyyad (Sekretaris Umum Majma’ Buust
Islamiyyah), Dr. Mahmoud al-Hawary (Sekretaris Umum Bidang Agama Majma’ Buust
Islamiyyah), Dr. K.H. Noor Ahmad, M.A. (Ketua BAZNAS RI), Dr. (H.C) Drs. Syafruddin
Kambo, M.Si (Ketua Lembaga ASFA), M. Zaim Nasution (DCM KBRI Kairo) serta
beberapa tokoh lainnya. Tujuan diadakannya simposium ini adalah untuk mempererat
persatuan antar pelajar Indonesia di Kawasan Timur Tengah dan Afrika, serta
menciptakan upaya kolaborasi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Acara mulai dibuka pada pukul 9 pagi dan dilanjut dengan menyanyikan
lagu “Senandung Diaspora”. Lagu ini adalah ciptaan warga diaspora yang berisikan
motivasi sekaligus pengingat terkait harapan besar negara yang menanti
kepulangan dan kontribusi mereka dalam membangun negara. Tak cukup pada lagu,
motivasi selanjutnya pun datang dari sambutan beberapa tokoh. Satu di antaranya
ialah Syekh ad-Duwaini menyampaikan beberapa unsur yang harus menjadi perhatian
dalam mengembangkan negara, seperti bidang keilmuan dan pemikiran. Bapak Zaim
Nasution juga menambahkan bahwa peran ulama Timur Tengah dengan kapasitas
keilmuan dan pemikirannya sangat dibutuhkan dalam mewujudkan harapan Indonesia
Emas 2045.
Bersamaan dengan sambutan yang usai disampaikan, berakhir
pula Grand Opening yang menjadi pembuka dari rangkaian agenda Simposium.
Acara akan dilanjutkan dengan Seminar Panel dan beberapa agenda lain yang akan
berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Pada suatu kesempatan di sela acara,
Kru Himmatuna berhasil mewawancarai Najiyullah Firdaus Alfani, selaku Ketua
Pelaksana Simposium tahun ini. Ia membagikan harapannya terkait langkah konkret
yang akan menjadi hasil dari adanya Simposium ini.
“Harapannya
dapat tercipta suatu lingkungan yang sama rata antar seluruh negara, sehingga
tidak hanya didominasi oleh Mesir atau negara lainnya. Kami ingin
kesejahteraan, kesehatan serta keamanan merata di semua negara. Maka hasil dari
simposium ini adalah langkah strategis. Jadi, kami ingin membuat suatu langkah
agar seluruh mahasiswa Indonesia di Timur Tengah ini punya hak dan rasa yang
sama, bukan hanya pada beberapa negara saja. Dan itulah langkah konkret pada
tahun ini”, pungkas Alfan.
Posting Komentar