Puisi-puisi Uways Alqorni
sumber gambar: https://pin.it/BBr2Iie8W
Bak Negara
“Beri jalan si Tono
Agar disaksikan negeri ini
Berdiri dengan gagah menuju puncak
penuh goncangan.
Manusia bak hewan hewan turut mengawal,
Berjalan dan rakus melahap kekuasaan”
Aku punya kuasa.
Ibarat tanaman, aksi menjadi ladang
Matangnya karenaku
Busuknya karenaku”
Aku presidennya!.
Akal.
Beri dia sirih
Oles lalu simpan baik-baik
Semerbak baunya mengingatkan memori
Memori warasnya diri
Detik jarum merah panjang sudah berhenti
Berhenti pula masa ini
Aku Penasihatnya.
Kalbu.
Lakukan itu
Siap
Injak
Siap
Berguling
Siap.
Aku hanya budak
Aku baik karenanya
Aku matang karenanya
Aku hancur karenanya
Aku hilang karenanya
Aku tiada karenanya
Aku adalah aku.
Tubuh.
Lupa Cara Berpuisi
Berpuisi
Menghadirkan jiwa
Mendengar irama kicau burung
Bertempo
Suasana kian bercampur
Kini kemana diriku
Sampai lupa cara berpuisi.
Berkidung
Emosi menyala
Kuat jari ingin menintai kertas
Pusaran burung dara membawa berita
Kini kemana diriku
Lupa cara berkidung.
Bersajak
Terkurung dalam bangku rasa
Ketika entitas berkecamuk
Hanya ada satu dalam kalbu
Lalu kutuliskan
Kini kemana diriku
Lupa cara bersajak.
Redaktur: Uways Alqorni
Editor: Lalu Azmil Aizul Muttaqin
Posting Komentar