Peringati Isra Mikraj; Mengenang Kembali Kecintaan Nabi Kepada Umat

Kairo, HIMMATUNA.ID – Kamis (8/2/2024) Dalam rangka memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Himmah RAM hadirkan Calon Gus dan Calon Lora dalam agenda rutinan Maulid ad-Diba’i. Acara ini diadakan pada tanggal 08 Februari 2024 di Sekretariat Himmah RAM, Tub Ramly. Sekretariat tampak sesak sebab antusias puluhan warga Himmah RAM dalam menghadiri acara ini.

Sekitar pukul 18.30 WLK, acara dibuka terlebih dahulu dengan pembacaan dalilun najah beserta Maulid ad-Diba’i yang berlangsung cukup khidmat. Setelah itu, barulah Master of Ceremony (MC) memulai acara dengan mempersilahkan Yasmin untuk membacakan ayat-ayat suci Al-Quran. Tidak seperti biasanya, pembacaan ayat suci kali ini disusul dengan pembacaan terjemah yang dilantunkan oleh Halizah. Beberapa sambutan menjadi bagian acara selanjutnya. Dimulai dengan Ketua Himmah diwakili oleh Reza Pahlevi, Badan Pengawas Keorganisasian (BPK) oleh Gus Sayyid Dhuha, dan terakhir Dewan Konsultatif (DK) oleh Ubaidil Haq.

Setelah beberapa sambutan berisikan ucapan selamat datang kepada anak baru usai disampaikan, barulah MC mempersilahkan Ashlih Farhamna A. Lc. dan Moh. Hatta Irwani, Lc untuk masing-masing menyampaikan mauizahnya. Mendapat giliran pertama, Ashlih membuka pembahasannya dengan sejarah singkat mengenai Isra Mikraj. Ashlih juga menambahkan bahwa terdapat perbedaan pendapat dalam waktu peringatan peristiwa tersebut.

Lanskap ketika Ashlih Farhamna mengisi mauizah hasanah.

“Dalam riwayat Bukhari diceritakan bahwasanya terdapat 5 pendapat berbeda mengenai waktu terjadinya Isra Miraj: Pertama, pada awal kenabian; Kedua, pada bulan Rabiul Awal; Ketiga, pada setahun dua bulan setelah wafatnya Sayidah Khadijah dan Abu Thalib; Keempat, sesaat setelah wafatnya Sayidah Khadijah dan Abu Thalib; Terakhir, setahun setelah wafatnya Sayidah Khadijah dan Abu Tholib yaitu pada 27 Rajab. Dari 5 pendapat itu, pendapat terakhir adalah pendapat paling rajih,” terang beliau.

Jika mauizah sebelumnya memberikan wawasan lebih luas mengenai Isra Mikraj, maka mauizah selanjutnya justru mengajak warga Himmah RAM menyelami hikmah-hikmah di balik peristiwa tersebut. Melalui cerita naiknya Nabi menuju Sidratul Muntaha, Hatta Irwani—atau dapat dipanggil Wawan— membuat semua yang datang pada malam itu mengenang kembali kecintaan Nabi kepada umatnya perihal keringanan perintah salat.

“Begitu cintanya Rasulullah pada umatnya sampai rela bolak-balik meminta keringanan salat. Dari yang awalnya 50 kali menjadi hanya 5 kali sehari. Mari kita ingat betapa susahnya beliau mengusahakan itu semua hanya demi umatnya,” nasihat beliau. Menjelang pukul 10 malam, acara pun ditutup oleh doa dan diakhiri dengan makan bersama.

 

Redaktur: Muhamad Arif Sutami

Editor: Salsadilla Musrianti

Posting Komentar

To Top