MBAH VII Usai, Lembaran Baru Himmah RAM Dimulai
Sidang LPJ Soroti Kinerja dan Penilaian Dewan Pengurus
Sesi Laporan Pertanggungjawaban mula-mula dibuka dengan pembacaan hasil verifikasi oleh Tim Verifikatur, dilanjutkan dengan penyampaian laporan kinerja oleh Dewan Pengurus, dan kemudian tanggapan warga.
Divisi Keilmuan menjadi divisi pertama yang mengundang tanggapan. Menariknya, divisi yang hampir-hampir tidak pernah menjadi sorotan utama, kini menuai perdebatan cukup sengit. Beberapa program kerja yang menjadi sorotan, di antaranya Bimbingan Belajar dengan evaluasi pada keterlambatan mencari tenaga pengajar; Khoritotul Ulum dengan pengajar yang bukan berasal dari warga Himmah RAM; serta Fahim yang hanya menyelenggarakan kelas Mantiq tanpa turut menyediakan kelas Nahwu dan Sharaf.
Tidak cukup pada evaluasi program kerja, beberapa warga bahkan mempertanyakan kembali esensi dari Divisi Keilmuan. Hal ini dikarenakan adanya program kegiatan ziarah ”Holy Tour” yang dianggap lebih tepat untuk diadakan oleh Divisi Sosial. Meskipun mendapat banyak kritikan, hal ini juga menjadi penanda bahwa kesadaran warga terhadap peran intelektual dalam ruang lingkup Himmah RAM mulai menunjukkan peningkatan.
Divisi selanjutnya ialah Divisi Sosial. Pada waktu ini, seorang warga menyuarakan ketidak-puasannya terhadap diksi “lupa” yang beberapa kali tercantum dalam evaluasi program kerja Divisi Sosial. Menurutnya, diksi ini memberikan kesan seolah Dewan Pengurus mengabaikan hal-hal penting. Warga tersebut bahkan sempat merobek lembaran Laporan Pertanggungjawaban sehingga suasana menjadi tegang sejenak. Beruntung, ketegangan berhasil diredakan dengan menjadikannya sebagai bahan refleksi bagi pengurus selanjutnya.
Suasana sidang masih terlihat kondusif saat berlanjut pada Divisi Olahrga dan Divisi Media Informasi. Namun, intensitas sidang kembali sedikit meningkat saat sesi tanggapan memasuki Divisi Keputrian. Beberapa warga menyoroti program kerja Komunitas Arabic Vocal Song yang dinilai belum menjangkau seluruh warga keputrian Himmah RAM. Program ini disebut hanya dapat diikuti oleh warga yang berpotensi dalam bidang vokal, sehingga secara tidak langsung menutup kesempatan bagi warga lainnya.
Lebih daripada itu, seorang warga dalam tanggapannya, menekankan perihal urgensi Divisi Keputrian dalam struktural organisasi Himmah RAM. Menurutnya, terdapat beberapa hal yang tidak dapat dijangkau langsung oleh Ketua beserta divisi lainnya, alih-alih oleh Divisi Keputrian sendiri. Maka dari itu, Divisi Keputrian sudah sepatutnya hadir menjadi jembatan antara Dewan Pengurus dengan Warga Keputrian, baik untuk memenuhi aspek sosial keputrian maupun aspek lainnya. Ia juga berharap bahwa Divisi Keputrian selanjutnya tidak hanya akan menjadi divisi pelengkap yang tampak pasif, melainkan dapat dimaksimalkan sebagai salah satu poros penting dalam pengembangan keputrian Himmah RAM.
Sesi tanggapan kemudian ditutup dengan laporan Badan Pengurus Harian, sekaligus menjadi refleksi akhir sebelum memasuki sesi penilaian. Adapun sesi ini, terdapat warga yang menilai kinerja Dewan Pengurus kurang memuaskan sehingga memberikan nilai 30%, dan ada pula yang menilai sebaliknya dengan memberikan nilai di atas 50%. Hal ini pun menimbulkan perdebatan perihal komisi atau saldo dana akhir senilai 30% yang diperuntukkan kemaslahatan periode sebelumnya—juga lebih akrab disebut “reward pengurus”, serta keputusan akhir mengenai tenggat waktu pengerjaan revisi laporan.
Usai perdebatan cukup panjang, Presidium Sidang pun mengadakan pemungutan suara dan mengumumkan hasilnya. Diputuskan bahwa LPJ Dewan Pengurus Himmah RAM Periode 2024/2025 diterima, dengan syarat pengerjaan revisi dalam tenggat waktu 5x24 jam. Selain itu, Dewan Pengurus juga berhak mendapatkan komisi atau saldo dana akhir senilai 30% yang diperuntukkan bagi Dewan Pengurus demisioner.
Penetapan Ketua BPK dan Himmah RAM
Agenda sidang kemudian berlanjut pada Sidang Paripurna III, yakni pemilihan Ketua BPK dan Ketua Himmah RAM. Proses pemilihan dilakukan secara daring dan luring, dimulai sejak pukul 11.00 hingga 18.30 WLK. Suasana penghitungan suara pun berlangsung meriah dan antusias. Sorak-sorai dan tepuk tangan senantiasa terdengar setiap kali nama calon disebutkan.
Setelah beberapa saat, Presidium Sidang pun akhirnya mengumumkan hasilnya. Diputuskan bahwa Muhammad Akmal Aminusa terpilih menjadi Ketua BPK Himmah RAM Periode 2025/2026, dan Ahlis Dinul Azizi terpilih menjadi Ketua Himmah RAM Periode 2025/2026.
Sesi selanjutnya kemudian beralih pada sesi serah terima jabatan, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua BPK dan Ketua Himmah terpilih. Ahlis Dinul Azizi, dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia juga menggaungkan tekad bahwa Himmah RAM akan menjadi organisasi yang lebih baik dan berdaya.
“Saya mungkin saja dapat melakukan hal yang tidak dapat kalian lakukan, dan kalian juga mungkin mempunyai suatu hal yang tidak dapat saya lakukan. Tapi bersama, Insya Allah kita dapat melakukannya,” pungkasnya.
Menjelang penghujung acara, Panitia membuat suasana menjadi lebih hangat dengan menayangkan video dokumentasi rangkaian MBAH VII. Setelah itu, barulah pembawa acara menutup acara dengan doa bersama dan sesi ramah tamah. Dengan demikian, MBAH VII resmi berakhir! Seiring dengan diterbitkannya warta ini, penulis berharap nahkoda terpilih dapat membuat Himmah RAM menjadi semakin progresif dan berdaya bagi seluruh warganya. Tabik!
Redaktur: Muhammad Hasbi Ash Shiddieqie
Editor: Salsadilla Musrianti

Posting Komentar