Saling Tonjolkan Titik Fokus, 4 Kandidat Beradu Gagasan dalam Debat Calon Ketua Himmah RAM

 


Musyawarah Besar Anggota Himmah RAM (MBAH) adalah hajat akbar Himmah RAM yang rutin digelar setiap tahun. MBAH sendiri memiliki dua agenda utama: Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus, serta ajang pemilihan nakhoda Himmah RAM setahun ke depan. Maka dari itu, demi mendapatkan pemimpin berkualitas, panitia MBAH VII menyelenggarakan ”Debat Calon Ketua” yang digelar pada 23 Oktober 2025, bertempat di Sekretariat Himmah RAM, Tub Romly.

Tahun ini, terdapat empat calon berkompeten yang diusung berdasarkan hasil survei terbanyak dari warga Himmah RAM. Mereka ialah Umy Maesyarah Syahruddin Hamun, Uways Alqorni, Muhammad Said As’ad, dan yang terakhir Ahlis Dinul Azizi.

Dari visi dan misi yang disampaikan, terlihat bahwa masing-masing kandidat mempunyai titik fokus pada bidang yang berbeda. Seperti pada pemilik nomor urut pertama, Umy Maesyarah, satu-satunya kandidat perempuan, menjelaskan  bahwa ia akan memfokuskan Himmah RAM pada aspek kepemimpinan dan pendidikan karakter. Menurutnya, karakter yang berhasil dibentuk sebagai pribadi unggul akan melahirkan jalannya organisasi yang terstruktur dan tersistem.

“Penguatan karakter merupakan hal yang krusial. Pengenalan diri dan memberdayakan keunggulan warga Himmah RAM di bidang akademik atau organisasi itu sangat perlu,” jawabnya saat mendapat pertanyaan mengenai substansi dari visi misi yang ia bawakan pada segmen pertanyaan antar kandidat.

Selanjutnya, Uways Alqorni yang merupakan kandidat nomor urut dua, memaparkan bahwa ia akan mengembangkan Himmah RAM, utamanya dalam bidang keilmuan. Menurutnya, rasa ketertarikan dan keantusiasan Himmah RAM terhadap bidang tersebut belum mencapai 100%, sehingga banyak sekali program kerja yang berbau keilmuan justru memiliki peminat sangat sedikit.

“Lingkungan Himmah RAM dalam keilmuan itu sangat kurang. Kita perlu memberikan stimulus kesadaran warga Himmah untuk talaki, sebelum masyayikh habis waktunya di dunia,” jawabnya pada segmen pertanyaan antar kandidat, saat mendapat pertanyaan mengenai road map yang ia siapkan dalam bidang pendidikan.

Dalam kalimat penutupnya, Uways juga mengajak warga Himmah RAM untuk senantiasa menghadiri majelis keilmuan. “Sempatkan kuliah dan talaki minimal seminggu sekali untuk brain storming, karena ketika kita hanya membaca sendiri, belum tentu kita benar, dan untuk membenarkan itu membutuhkan seorang guru, bisa contohnya dari masyayikh.”

Beralih pada kandidat nomor urut tiga, Muhammad Said As’ad, dengan jargon misinya: “Apapun masalahnya, kumpul solusinya”. Said mengatakan bahwa ia sangat mengedepankan keharmonisan warga Himmah RAM. Menurutnya, anggota yang saling mengenal dan menyapa akan membentuk Himmah RAM yang saling bersinergi satu sama lain, sehingga rasa kepemilikan terhadap Himmah RAM terus tumbuh dan tidak membuat warganya lupa.

Said juga menambahkan bahwa ia menyayangkan beberapa kegiatan, seperti kumpul antar angkatan, yang tidak lagi dilanjutkan. Padahal, kegiatan tersebut dapat membuat satu sama lain saling mengenal, terutama meningkatkan keharmonisan antara senior dan junior. Dalam kalimat penutupnya pun, ia menekankan kembali bahwa harmonisasi adalah yang utama.

“Dari harmonisasi bisa menciptakan berbagai hal. Yang mau berkembang di luar boleh, tapi jangan lupa kembali. Jangan anggap Himmah RAM itu rumah, karena ketika kita anggap rumah, maka kita kembali hanya untuk tidur. Tapi anggaplah Himmah itu orang tua, dimana ketika kita dimintai tolong, kita tidak akan pernah menolak.”

Terakhir, ialah Ahlis Dinul Azizi sebagai kandidat dengan nomor urut empat. Mewujudkan Himmah RAM sebagai wadah yang inklusif adalah visinya. Menurutnya, Himmah RAM harus selalu memberikan wadah dalam bidang apapun untuk warganya berkembang, sebab Himmah RAM bukan hanya milik pengurusnya, tetapi juga warganya. Ia percaya apabila Himmah telah memberikan wadah apapun untuk warganya, maka warga akan kembali ke Himmah tanpa harus disuruh atau bahkan dirayu.

“Sebenarnya, orang Himmah yang aktif di luar bukan mereka tidak mau kembali ke Himmah, hanya saja wadahnya yang kurang. Terlebih lagi orang yang aktif di luar malah dicibiri oleh orang Himmah itu sendiri, dan itu yang menghilangkan semangat teman-teman Himmah yang aktif di luar. Kita harus sama-sama sepakat bahwa warga Himmah yang punya edukasi di luar itu adalah aset Himmah itu sendiri,” jawabnya pada segmen pertanyaan antar kandidat, saat mendapat pertanyaan mengenai tanggapannya terhadap kader Himmah yang aktif di luar.

Dari seluruh gagasan yang telah disampaikan, kita dapat melihat bahwa empat calon ketua Himmah RAM memiliki corak dan titik fokus masing-masing untuk membawa Himmah RAM lebih bersinar ke depannya. Maka dari itu, menjadi harapan besar bagi seluruh warga Himmah RAM, bahwa siapapun yang akan menjadi nakhoda nantinya dapat menjadikan Himmah RAM lebih baik dan terus berkembang tanpa henti. Tabik!


Redaktur: Arifatun Nisa Birizqil Adhim
Editor: Salsadilla Musrianti

Posting Komentar

To Top