Bertukar Rindu, Kiai Asep Bersama Para Syekh Doakan Santri Himmah di Tengah Masa Ujian

 


Setelah mengunjungi beberapa syaikh di tempat kediamannya, Prof. Dr. KH. Asep 
Saifuddin Chalim menghabiskan malam terakhirnya di Kairo bersama santri-santrinya tercinta yang berada di Mesir. Bukan pertemuan biasa, Kiai Asep datang bersama 6 Syekh ternama yang ada di Kairo untuk memberikan asupan semangat kepada sebagian besar hadirin yang saat ini tengah dalam masa ujian. Mereka ialah Syekh Syarif Khalifah Al-Khatib, Syekh Zakaria Marzuq, Syekh Yusri Rushdy El-Sayyed Gabr, Syekh Muhammad Abd Al-Shomad Muhanna, Syekh Fathi Abd El-Rahman Hijazi, dan Syekh Abd El-Aziz El-Syihawi. Pertemuan yang sangat berkesan ini berlangsung pada tanggal 12 Januari di Auditorium Markaz Syekh Zayed, dengan dihadiri oleh 179 santri Himmah RAM (Himpunan Alumni Amanatul Ummah Republik Arab Mesir) dan 20 tamu undangan.

Saat mengetahui kabar bahwa rombongan kiai sedang dalam perjalanan menuju tempat acara, para santri bergegas membentuk barisan demi menyambut kiai mereka dengan hangat. Terlebih saat istri beliau, Bu Nyai Hj. Alif Fadhilah datang dengan didampingi putrinya, para santriwati segera menghampiri dan menyalimi tangan beliau. Barulah pada pukul 15.45 CLT, Putri Faidah yang bertugas sebagai master of ceremony mulai membuka acara, dengan mempersilahkan Hasanatul Khuluqiyah untuk melantunkan ayat-ayat suci al-Quran sebelum melangkah ke acara selanjutnya. Memasuki acara inti, Putri kemudian mempersilahkan Kiai Asep sebagai pembicara pertama dalam pertemuan ini.


Sama seperti yang seringkali beliau gaungkan saat di pesantren, beliau tidak bosan-bosan untuk mengingatkan para santrinya dalam mengamalkan 7 kunci untuk meraih kesuksesan: bersungguh-sungguh dan ajeg dalam berkesungguhan, menjaga wudhu, menyedikitkan makan, sholat malam, membaca Quran dengan melihat, meninggalkan maksiat, dan tidak jajan sembarangan. Sependapat dengan apa yang dituturkan Pak Kiai, Syekh Syihawi sebagai pembicara kedua lantasmengaitkannya dengan 6 syarat menuntut ilmu yang tertuang dalam syiir di kitab Ta’lim Mutaallim. Pembahasan yang sama juga disampaikan oleh Syekh Muhanna, Syekh Yusri, Syekh Fathi, Syekh Zakaria, dan Syekh Khotib dengan pembawaan yang beragam, sehingga para hadirin justru merasa tersegarkan alih-alih jenuh dengan satu pembahasan yang terus berulang.

 

Tepat pada pukul 17.35 CLT, acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Syekh Syihawi, yang kemudian dilanjut oleh Syek Muhanna. Melihat Pak Kiai tengah bangkit dari posisinya, para santri dengan segera berbaris demi mengiringi kepulangan beliau yang diikuti oleh syekh-syekh yang lain. Seakan tak cukup dalam melepas rindu, sebagian besar santri terlihat menghampiri dan berfoto bersama Pak Tabrani, salah seorang guru mereka yang saat ini tengah berkunjung ke Mesir dalam rangka menemani Pak Kiai. Disambut dengan begitu hangat, beliau tersenyum ramah menanyakan kabar murid-muridnya sekaligus mendoakan kelancaran ujian mereka. “Acara ini bukan bermaksud untuk mengganggu kalian. Kita malah ingin mendoakan kalian. Mangkanya ngundang Syekh-syekh, biar sekalian doain kalian,” tutur beliau.   

 

 Oleh: Salsadilla Musrianti H.

Posting Komentar

To Top