Penutupan FORKAPAN, Buka Lebar Pemikiran Perempuan
Mengusung tema Implementasi Nilai-nilai Kesetaraan di Zaman Kiwari, Forum Kajian Perempuan (FORKAPAN), dibawah naungan Wihdah PPMI Mesir, menutup rangkaian kegiatan kajian dengan apik. Dilaksanakan di Aula Imam Ahmad Ath-Thayyeb, Hayy Sadis pada Rabu, 24 April 2024 dengan menghadirkan tamu-tamu besar seperti Drh. Nahla Shabry el-Sa’idi, Dr. Salamah Dawud, Dr. Fikri Khidr, Dr. M. Zaim A. Nasution dan perwakilan-perwakilan tokoh masyarakat dari Indonesia maupun Mesir lainnya. Sekitar seratus lebih peserta dan undangan yang turut memenuhi kursi forum saat itu.
Dalam sambutannya, Dr. Salamah Dawud mengutarakan bahwa hubungan antara perempuan dan laki-laki adalah hubungan yang harus saling melengkapi, bukan saling berselisih. Drh.Nahla el-Sa’idi juga menambahkan bahwa al-Azhar melalui Grand Syekh sangat memperhatikan isu tentang hak-hak perempuan. Kesamaan hak dan kedudukan antara perempuan dan laki-laki bukanlah menyeluruh dalam segala ranah kehidupan, tetapi sesuai dengan porsi dan peran yang saling melengkapi.
Kegiatan ini diisi oleh rangkuman hasil kegiatan FORKAPAN yang mengangkat nilai-nilai perempuan. Terdapat dua rangkaian kajian pokok yang telah diikuti oleh peserta dan delegasi-delegasi perempuan dari pelbagai forum kajian di Mesir. Kajian pertama yang mengangkat tema "Perempuan dalam Belenggu Tradisi dan Kultur Sosial” oleh pemantik utama Lum’atul Badril Hidayah dan kajian kedua bertemakan “Perempuan di Ruang Publik; antara Peluang dan Tantangan di Era Patriarki” oleh pemantik utama Fauziyah Nur Laily. Masing-masing perwakilan dari forum kajian tersebut mengutarakan ideologinya sesuai dengan fokus bidang yang digeluti. Para peserta saling bertukar sentimen, sehingga satu sama lain mendapatkan sebuah ide dan pemahaman baru dari bidang lain yang tidak mereka tekuni.
Sebuah inovasi baru yang belum ada di periode sebelumnya oleh Wihdah PPMI Mesir. Wadah yang memberikan kebermanfaatan untuk membuka lebar pemikiran-pemikiran mahasiswi Indonesia di Mesir.
“Kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat luar biasa. Dimana ruang perempuan diberikan khusus untuk bebas menyuarakan gagasan-gagasannya tanpa ada batasan dan keterpaksaan. Di sini, kami mendapatkan sudut pandang baru dari background yang berbeda-beda dari setiap perempuan.” ujar Nikmatul Istiqomah, salah satu peserta FORKAPAN.
Di penghujung acara penutupan FORKAPAN, para peserta diberi kesempatan untuk bertanya dan dijawab langsung oleh Drh. Nahla el-Sa’idi. Para peserta berebut waktu untuk mendapatkan kesempatan itu. Hingga pembawa acara resmi mengakhiri acara.
“Semoga FORKAPAN tidak berhenti hanya sampai di sini, namun bisa berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya. Sehingga lingkungan intelektual masisirwati lebih terbentuk, bisa lebih berdaya dan memberdayakan, juga tidak takut lagi untuk menyuarakan gagasan-gagasannya.” Harap Nahdhiya Nabila anggota Himmah RAM selaku ketua acara FORKAPAN.
Penulis: Zadjuria Rizky
Editor:Azmil Azizul Muttaqin
Posting Komentar