Himmah RAM dalam Kacamata-ku





HIMMAH RAM di taman al-Azhar
Apa itu HIMMAH RAM? 

HIMMAH RAM adalah sebuah kebaikan dari Allah SWT yang diberikan kepada kita. Karena entah akan kemana kita, jika kita tidak dikumpulkan di dalam HIMMAH RAM ini. Entah akan kemana kita kalau seandainya keluarga HIMMAH RAM tidak menjemput kita di bandara dulu. Maka, kita awali pembahasan ini dengan rasa syukur kepada Allah SWT. atas nikmat berkumpulnya kita di dalam HIMMAH RAM.

Himmah RAM adalah sebuah tempat dimana kita bisa berbagi cerita, berkumpul bersama layaknya sebuah keluarga baru yang sebelumnya kita bahkan belum saling mengenal. Namun, seiring berjalannya waktu kita akhirnya mulai terbiasa sudah tidak canggung, kaku dan malu lagi. Rasa tersebut hilang dikarenakan kita sering berkumpul dalam berbagai kesempatan. Sebagai contohnya: setiap malam Jumat kita mengadakan acara rutinan yaitu kajian ilmiah yang dimana kita diarahkan untuk memahami kitab yang dibahas. Seperti Kitab Safinah an-Najah, al-Bayan dan al-Hikam dan setelah pembahasan kitab selesai, acara dilanjutkan dengan pembacaan Maulid ad-Dibai. Dimana kita membacakan pujian–pujian untuk Nabi Muhammad SAWDibaan ini biasanya berlangsung kira–kira selama satu sampai dua jam. Setelah dibaan selesai, maka acara yang dinanti-nantikan pun dimulai yaitu makan bersama ditemani dengan striker-striker handal dalam bidang makan-memakan. Setelah acara puncak selesai, kita ber-tuma’ninah atau berdiam diri sejenak membiarkan makanan yang masuk dicerna dengan baik di dalam perut. Dan setelah itu, berakhirlah acara rutinan kita di HIMMAH RAM. Semoga kita bisa terus istiqomah untuk menghadiri acara dibaan ini, karena keistiqomahan lebih baik dari seribu karomah.

Selain acara rutinan yang kita bahas tadi, HIMMAH RAM juga mengadakan serangkaian acara untuk memupuk rasa cinta kita kepada Mesir utamanya al–Azhar al-Syarif; melalui ziarah auliya’nya yang pada saat itu kita diajak untuk menyelami sejarah kehidupan ulama di Mesir, Seperti ziarah ke makam Imam Muzani, Imam Waqi, Imam Syafii, Ibnu Hajar al–Atsqalani, Dzun Nun al-Mishri, Rabiah al-Adawiyah dan Sahabat Uqbah bin ‘Amr -Radiya Allahu ‘Anhum-. Dan serangkaian perjalanan ini pun ditutup dengan ziarah ke hadiyqoh –taman-’ al–Azhar sampai malam menjelang yang diakhiri dengan bersenandung bersama untuk menghilangkan rasa penat kita dan me-refresh pikiran kita yang jenuh di akhir pekan dan insyaallah perjalanan tersebut akan menumbuhkan rasa cinta kita kepada Mesir, menambah wawasaan kita tentang ulama dan menumbuhkan benih–benih kebersamaan di antara kita. Dan semoga di rihlah yang akan datang kebersamaan ini akan terus berlanjut dan mengakar dalam jiwa.

HIMMAH RAM adalah sebuah manifestasi dari kekeluargaan tanpa hubungan darah; sebuah perkumpulan yang di dalamnya terbentuk rasa kebersamaan, kerukunan, dan keselarasan dalam meraih impian. Hal ini terbentuk karena adanya rasa saling mencintai terhadap anggota keluarga HIMMAH RAM, yang mana cinta tersebut dapat menyatukan sesuatu yang berlainan dan bahkan dapat menyatukan tujuan untuk meraih keberhasilan di masa depan.

HIMMAH RAM bukanlah sebuah almamater biasa.  HIMMAH  RAM  adalah tempat berkumpulnya orang-orang terampil; tempat berkumpulnya orang–orang yang istimewaHal ini bukanlah sebuah opini belaka, bukanlah pendapat perseorangan saja. Namun, merupakan sebuah fakta yang telah ditunjukkan oleh para senior kita, yaitu dengan terpilihnya Cak Chamdun sebagai ketua Gamajatim periode 2014–2015 setelah sebelumnya beliau sempat menjabat sebagai ketua HIMMAH RAM.

Dan, tidak berhenti disitu saja. HIMMAH RAM pun masih memiliki kiprah di Gamajatim. Setelah masa jabatan dari Cak Chamdun selesai maka waktunya untuk diadakan pemilihan ketua yang baru dimana HIMMAH RAM pun masih menunjukkan kehebatannya dengan terpilihnya Cak Saiful sebagai ketua Gamajatim periode 2016–2017 yang sebelumnya pun beliau juga sempat menjabat sebagai ketua HIMMAH RAM kita ini. Hal ini tidak lain dan tidak bukan adalah bukti dari keistimewaan almamater kita yaitu HIMMAH RAM tercinta. Dan semoga tulisan ini dapat memotivasi kita untuk bisa meneladani para senior kita dan bahkan dapat menjadi perantara untuk mengeluarkan bakat–bakat terpendam kita.

HIMMAH RAM tidak hanya memiliki jiwa–jiwa pemimpin, namun juga memiliki jiwa–jiwa pemikir Seperti: Mas Faiqul Khuluq, Lc dan Mas Maulal, Lc yang sekarang ini sedang meneruskan program S-2nya dan juga tak lupa dengan Mas Hadi, Lc. yang baru kemarin ini beliau menamatkan belajarnya di Negeri Para Nabi ini, tentunya dengan nilai yang memuaskan. Namun, sayangnya beliau belum bisa melanjutkan pembelajarannya dikarenakan beliau harus pulang untuk mengabdikan ilmu yang beliau dapat di sini untuk keluarga beliau di Indonesia. Dan tentunya ini adalah saat perpisahan itu terjadi. Saat dimana kita harus melepaskan, saat dimana kebersamaan kita diuji oleh Allah SWT. Allah SWT menguji kita dengan perpisahan ini untuk melihat seberapa besarkah rasa cintasayang, dan peduli kita terhadap keluarga. Kalian tentu bisa merasakannyabagaimana rasanya saat kita kehilangan seseorang yang membimbing kita; seseorang yang membantu kita dikala susah dan menemani kita di kala sepi. Namun, jangan bersedih kawan, karena hakikat dari perpisahan adalah pertemuan kembali. Entah seperti apa pertemuan itu; entah di mana kita bisa bertemu, di sini kah atau di sana kita nantinya bertemu. Namun, tentunya kita berharap bisa bertemu lagi dengan Cak Hadi dan bernyanyi bersama seperti dulu lagi. Dan tentunya mengenang masa–masa kebersamaan kita dengan beliau. Selamat mengamalkan ilmu yang engkau dapatkan disini Cak Hadi. Sukses selalu dan terima kasih atas bimbingannya. Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan–kebaikan.

Tak lupa ucapan terima kasih yang tak terkira untuk Dr. K. H. Asep Saifuddin Chalim, MA. beserta keluarga ndalem seluruhnya. Semoga tercurah kebaikan kepada beliau sekeluarga.

Dan juga kepada asatiz yang mengantarkan kami ke Bumi Para Nabi ini. Dan salam teruntuk Bung Thob yang telah membimbing kami. Terima kasih juga kepada kru buletin yang telah memberikan kesempatan ini. Semoga kita bisa bertemu lagi di kesempatan yang akan datang. Salam keluarga HIMMAH RAM.  HIMMAH  RAM TER-...


Penulis: M. Arifillah Sohibul Hikam







Posting Komentar

To Top